Pada
suatu hari, hidup seorang gadis buta. Sebenarnya gadis itu tidak buta
semenjak lahir. Ia buta karena sebuah penyakit yang menyerang matanya
sewaktu masih kecil. Ingatan-ingatan yang ia dapat sewaktu masih melihat
dulu masih terbawa hingga masa dewasanya.
Tetapi beruntung. Pada sebuah titik
waktu, ada seorang pemuda yang jatuh hati pada gadis itu. Dan karena
kebaikannya, gadis itu pun mau menerima pemuda itu menjadi pacarnya.
Tiap hari mereka selalu bersama. Sang pemuda pun dengan penuh pengertian
selalu mau menemani kemanapun gadis itu pergi. Tetapi di lubuk hati
kecilnya, gadis itu masih belum percaya dengan kesetiaan pemuda itu.
Pada suatu hari, sang pemuda bertanya
kepada si gadis, “Apakah kamu mau menikah denganku?” Gadis itu menjawab,
“Aku mau menikah denganmu, asal engkau dapat membuat mataku ini melihat
kembali.” Dengan berbagai upaya akhirnya pemuda itu mencarikan donor
mata untuk gadis itu. Dan ternyata upayanya berhasil, sang pemuda bisa
mendapatkan sepasang mata untuk kekasihnya.
Akhirnya, operasi mata pun dilaksanakan.
Tetapi, betapa terkejutnya gadis itu ketika dapat melihat pacarnya..
yang ternyata juga… buta. Dengan memberanikan diri sang pemuda bertanya
pada si gadis, “Sekarang kau sudah mampu melihat, maukah kau menikahi
aku?” Dengan mengamati cekungan di kedua mata si pemuda, si gadis dengan
menyesal berkata, “Maaf, aku tidak bisa menikahimu. Selama ini saya
mengira kamu normal seperti yang lainnya.” Dengan hati sedih, akhirnya
pemuda itu meninggalkan si gadis.
Beberapa bulan kemudian, saat si gadis
sudah punya pacar baru dan sudah mulai lupa dengan mantan pacarnya, ia
menemukan sebuah catatan yang terselip di lubang pintu rumahnya. Kertas
itu di tulis oleh teman dari mantan pacarnya tersebut. Ini adalah
tulisan di kertas tersebut :
Saya Carlo, saya adalah sahabat Rudy
mantan pacarmu itu. Lewat secarik kertas ini, Rudy ingin berkata padamu,
“Tidak masalah jika saat ini engkau sudah tidak mau menjaga dan
menemaniku lagi seperti dulu. Tetapi aku minta, jagalah baik-baik
sepasang matamu itu sayang. Karena sebelum engkau memiliki sepasang mata
tersebut, kedua mata itu adalah milikku.”
0 comments:
Post a Comment