Saturday 14 July 2012

Sikap Saat Kematian Menimpa Saudara Kita



saat kematianKamatian hakikatnya adalah hiburan bagi orang-orang yang beriman, karena ia akan pindah dari dunia yang fana kepada alam yang kekal. Jika ada salah satu dari saudara / keluarga kita meninggal, kita diperbolehkan bersedih sesuai dengan sifat kemanusiaan, namun tidak boleh lebih dari 3 hari 3 malam. Selanjutnya diperintahkan pula untuk bersabar dan ridho terhadap ketetapan Alloh SWT serta sikap mengembalikan sesuatu kepada Alloh SWT.

Yang harus kita lakukan adalah berdoa kepada jenazah, sebagaimana Alloh berfirman dalam QS Al-Baqoroh 155 – 157:

” Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang sabar”.

“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ”Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun”

“Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”

Perlu menjadi perhatian bagi kita tentang pentingnya berdoa kepada jenazah, karena sesungguhnya orang yang mati tidak membutuhkan materi dari orang yang hidup, tetapi ia membutuhkan do’a. Oleh karena itu, berikanlah do’a yang baik-baik, karena akan ada malaikat yang mencatatnya.

Langkah berikutnya adalah segera menyegerakan pengurusan jenazah yaitu memandikan, mensholatkan, menguburkan, serta melunasi hutang dan melaksanakan wasiat dan nazar. Hal ini penting dilakukan oleh ahli keluarganya karena jenazah akan terombang ambing nasibnya sebelum utangnya dibayar.

Terkait pentingnya melunasi hutang dan melaksanakan wasiat dan nazar, dapat merujuk pada QS Annisa 12 tentang aturan warisan, “…..Sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris)….”

Hal lainnya yang tidak boleh dilakukan oleh kita yaitu meratapi yang menunjukkan ketidak ridhoan terhadap ketentuan Alloh SWT dengan cara menangis menjerit-jerit, menyabik rambut, serta menyobek-nyobek pakaian.

Demikianlah rujukan yang harus kita dilakukan, disaat ada salah satu keluarga atau saudara yang meninggal dunia.

“Dikutip dari khutbah Jum’at di Mesjid Toyota Astra Motor, tgl 17 April 2009″

0 comments:

Post a Comment