Sunday, 15 July 2012

Makna Shalat Arbain di Madinah

Alhamdulillahi rabbil alamin, musim haji telah tiba, saudara-saudara kita diseluruh tanah air sudah mulai ada yang diberangkatkan ke Tanah Suci, semoga saja mereka dapat melaksanakan Ibadah Haji dengan tenang dan khusyu disana. Dengan niat yang baik, ikhlas memenuhi panggilan Allah SWT. Mudah-mudahan segala aktifitas dan ibadah mereka disana akan mendapatkan ridho dan rahmat dari Allah SWT.

Di Indonesia keberangkatan calon haji ke Arab Saudi dibagi menjadi 2 gelombang. Gelombang I (pertama) diberangkatkan dari Indonesia menuju Madinah dahulu, baru kemudian ke Makkah. Sedangkan gelombang II diberangkatkan dari Indonesia, langsung menuju Makkah. Baru kemudian menuju Madinah. Nah, Ketika berada di Madinah inilah, para jemaah haji selain berziarah ke makam Rasulullah dan ke beberapa tempat yang bersejarah lainnya. Mereka juga diperintahkan untuk melaksanakan Shalat Arbain, yaitu Shalat sebanyak 40 waktu.

Shalat Arbain adalah sebenarnya shalat yang biasa dilakukan oleh umat Islam pada umumnya, yaitu shalat fardhu yang biasa dilakukan dalam sehari-semalam sebanyak 5 waktu. Hanya saja disini, para jemaah haji dituntut untuk melaksanakannya secara berjamaah di Masjid Nabawi sebanyak 40 waktu tanpa terputus satu kalipun. Maka ketika salah satunya ditinggalkan, gugurlah pahala shalat Arbainnya.

Dari ritual ini, ada banyak makna yang bisa diambil oleh para jemaah haji ketika nanti sudah kembali ke Tanah Air, bahwa shalat ini mendidik mereka agar senantiasa selalu mengutamakan shalat diatas segala. Artinya ketika waktu shalat sudah tiba meskipun mereka masih dalam keadaan bekerja sekalipun alangkah sebaiknya untuk meninggalkan pekerjaannya tersebut dan buru-buru berangkat ke Mesjid untuk menunaikan shalat fardhu seperti halnya ketika mereka masih berada di Tanah Suci.

Yang kedua adalah kebersamaannya atau berjamaah dalam shalat-nya yang sebenarnya ingin ditanamkan kepada semua para jemaah sebab shalat berjamaah itu adalah shalat yang paling utama dibandingkan dengan shalat sendirian, pahalanya juga jauh lebih besar. Tentunya sebagai seorang muslim yang baik, ia akan senantiasa memilih suatu ibadah yang memiliki pahala yang besar daripada pahala yang sedikit.

Terus yang ketiga, para jemaah haji juga dituntut untuk selalu meng-istiqomahkan shalat pada awal waktu, karena sebaik-baiknya shalat adalah shalat yang dikerjakan pada awal waktu. Sebagaimana yang mereka lakukan pada saat mereka berada di Tanah Suci, terutama ketika mereka berada di Madinah yaitu dengan Shalat Arbainnya.

Ada sebuah hadist Rasulullah SAW dari Anas bin Malik yang dapat menjadi sebuah motivasi bagi para jemaah haji, yaitu yang berbunyi, “Orang yang shalat di masjidku (Masjid Nabawi) sebanyak 40 kali shalat tidak terlewatkan satu kalipun, maka telah ditetapkan baginya kebebasan dari Neraka, keselamatan dari azab, dan kemunafikan (HR Ahmad dan Atabrany).

Dan sebuah hadits Rasulullah SAW yang berbunyi bahwa “Shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama 1000 dibandingkan dengan shalat di masjid lainnya, kecuali di Masjid Haram (Makkah). Dan shalat di Masjid Haram lebih utama 100.000, kali.shalat daripada shalat di masjid lainnya. (HR Ahmad-Hakim).

Maka, para jemaah haji yang niatnya sudah bulat dan ikhlas untuk beribadah kepada Allah SWT, mereka akan merasa menyesal sekali bila ketinggalan dalam Shalat Arbain ini. Karena pahala yang akan mereka dapat sungguh sangat besar sekali. (Wallahu a’lam bis howab)

0 comments:

Post a Comment